This is the movie that I’ve been waiting for this year! Yes, this is the final movie of The Hunger Games series: Mockingjay – Part 2.
Film yang diangkat dari novel berjudul sama ini mengisahkan tentang Katniss Everdeen, seorang gadis desa biasa yang terjebak dalam permainan Hunger Games dan berakhir menjadi seorang tokoh pemberontakan. Ini adalah salah satu alasan mengapa gue sangat suka dengan cerita ini. Karena bukan hanya revolusioner, cerita ini juga menggambarkan betapa kuatnya pengaruh media dalam masyarakat modern zaman sekarang. Ya, seperti kita-kita ini.
Tentu saja, seperti yang kita semua sudah tahu, tokoh Katniss si pemanah yang fenomenal ini masih tetap diperankan oleh Jennifer Lawrence. Seorang aktris yang sangat berbakat dan mampu menjiwai kepedihan Katniss dengan sangat mendalam (meskipun sifat “broken“-nya Katniss sangat bertolak belakang dengan karakternya yang sebenarnya).
Di akhir film pendahulunya, Mockingjay – Part 1, mungkin kalian semua terkaget-kaget dengan adegan Peeta Mellark (diperankan oleh Josh Hutcherson) yang tiba-tiba menyerang Katniss setelah diselamatkan dari Capitol. Mengapa Peeta yang begitu mencintai Katniss bisa berubah menjadi seperti itu? Apa yang sebenarnya terjadi kepadanya di Capitol? Tenang saja, semuanya akan terjawab di film ini, mengapa Peeta menjadi gila dan berubah 180 derajat hingga dia sangat membenci Katniss.
Sementara Peeta bergumul dengan kewarasannya, seorang pria lain sudah bersiap untuk merebut hati Katniss. Dialah teman masa kecil Katniss dari District 12, Gale Hawthorne (diperankan oleh Liam Hemsworth – FYI, dia adalah adiknya Chris Hemsworth si Thor). Dengan kembalinya Peeta dalam kondisi seperti ini ke hidup Katniss, posisi Gale semakin terdesak. Tapi itu tidak membuatnya mundur dari peperangan ini dan dia tetap dengan setia menjaga Katniss serta keluarganya.
Seperti aura yang tergambar di dalam novelnya, kisah ini memang semakin lama menjadi semakin gelap. Banyak hal-hal menyedihkan yang terjadi di sekitar Katniss. Bahkan beberapa orang terdekatnya berakhir tewas di dalam pertempuran demi memperjuangkan kemerdekaan Panem. Tapi ada satu hal bahagia yang terjadi di sini, pernikahan Finnick O’dair, sang Hunger Games Victor dari District 4 yang memiliki senjata Trisula, dan Annie Cresta, kekasihnya yang juga seorang Hunger Games Victor dan diselamatkan dari Capitol bersamaan dengan Peeta.
The wedding is sweet. But the war is still going on. Seluruh distrik yang telah bersatu masih tetap harus berjuang untuk menggulingkan tirani President Snow, yang diperankan dengan gemilang oleh Donald Sutherland (FYI – dia adalah ayahnya Kiefer Sutherland, pemeran Jack Bauer di serial 24. Setelah dilihat-lihat memang mirip kan?).
Dan President Alma Coin, sang pemimpin District 13, yang juga diperankan dengan sangat cantik oleh Julianne Moore, semakin menunjukkan taringnya. Dia membuktikan bahwa dia mampu melakukan apa saja demi memenangkan perang ini. Perang semakin memanas. Api tersulut semakin besar.
Bagaimanakah akhir dari kisah ini? Pria manakah yang akhirnya dipilih oleh Katniss? Mampukah keadilan ditegakkan? Dan siapakah yang akan keluar menjadi pemenangnya? Begitu banyak pertanyaan, dan semuanya akan dijawab di sini.
Mungkin beberapa dari kalian akan ada yang kecewa dengan akhir dari film ini. Tapi, tanpa berniat memberikan lebih banyak spoiler, menurut gue, akhir seperti ini adalah akhir yang paling indah dan realistis bagi Katniss. So, like it or not, I guess you still don’t see it coming right? The tag line is right after all: “Nothing can prepare you for the end”. Hands up to the writer, Suzanne Collins!
Spread love, not hatred…
hiLda
ijofreak.wordpress.com 