The Big Short

Kalian semua pasti masih ingat tentang krisis ekonomi parah yang melanda Amerika pada tahun 2008 yang lalu kan? Hampir semua orang tidak bisa melupakannya – walaupun di Indonesia tidak terlalu terasa dampaknya – thanks to our superb minister at that time 😉. Tapi, di Amerika peristiwa itu sangat luar biasa dampaknya terhadap perekonomian negara.

Penasaran kan apa yang sebenarnya terjadi di sana hingga ekonomi sebuah negara adikuasa yang sangat kokoh selama berpuluh-puluh tahun dapat hancur hanya dalam hitungan bulan? Katanya sih penyebabnya housing bubble. Tapi apaan sih sebenarnya housing bubble itu? Sudah bosan deh rasanya mendengar istilah itu tapi tetap enggak ngerti apa hubungannya sama krisis moneter.

Nah, kalau kalian masih penasaran, kalian bisa cari tahu lewat film ini: The Big Short.

Film ini menceritakan tentang sekelompok orang yang sudah memprediksikan kejatuhan pasar ekonomi Amerika jauh sebelum semua bencana itu terjadi dan berhasil meraup keuntungan dari kejadian itu. Hah? Kok bisa sih malah dapat keuntungan waktu lagi krisis moneter? Mari kita singgung sedikit tentang masalah itu.

1002945_ori

Cerita dimulai dari seorang fund manager nyentrik bernama Michael J. Burry (diperankan oleh Christian Bale – Bruce Wayne di film The Dark Knight). Dia adalah salah satu dari orang aneh itu yang benar-benar membaca laporan keuangan perusahaan. Dari membaca setiap barisan angka yang rumit itu dia menemukan bahwa pasar perkreditan rumah di Amerika sedang dalam kondisi yang sangat tidak sehat.

the-big-short.png

Menyadari itu, dia melihat sebuah peluang untuk menantang pasar dengan meminta bank membuat sebuah produk asuransi untuk melindungi asetnya bila kondisi pasar perumahan ambruk. Jadi, dalam bahasa yang mudah, bila pasar perumahan hancur dia akan mendapatkan uang yang banyak. Tentu saja dia ditertawakan oleh semua orang karena pasar saat itu dalam keadaan sehat walafiat. Namun dia tidak mundur, melainkan malah menantang semakin banyak bank besar untuk membuat produk yang serupa.

Kejanggalan ini akhirnya sampai ke telinga Jared Vennett (diperankan oleh Ryan Gosling – pemeran Stephen Meyers dalam The Ides of March), seorang bankir muda ambisius yang menyadari bahwa ramalan Michael Bury itu benar. Maka dia pun dengan gencar memasarkan produk tersebut kepada semua orang yang dia kenal.

943025_ori.jpg

Lewat sebuah panggilan telepon salah sambung, kantor Vennett tidak sengaja menghubungi kantor Mark Baum (diperankan oleh Steve Carell – pengisi suara Gru di film Despicable Me), seorang manager perusahaan finansial di Wallstreet. Awalnya dia tidak percaya akan perhitungan Vennett. Lalu dia melakukan penyelidikan di lapangan dan menemukan bahwa fakta-fakta yang ada sangat mendukung pernyataannya. Maka dia pun ikut menginvestasikan dananya ke produk yang sama.

Di salah satu sudut Amerika yang lain lagi, adalah dua orang pengusaha finansial muda yang sedang merintis usaha mereka, Charlie dan Jamie. Suatu hari mereka menemukan prospektus produk tersebut dan mulai berpikir apakah hal itu memang benar menjanjikan. Maka mereka meminta saran dari seorang trader veteran bernama Ben Rickert (diperankan oleh Brad Pitt – pemeran Gerry Lane dalam World War Z, Aldo Raine dalam Inglorious Basterds, John Smith dalam Mr. & Mrs. Smith… sisanya kalian pasti tahu sendiri). Dan bersama-sama akhirnya mereka mengolah dana investasi tersebut.

maxresdefault

Apakah sudah cukup pusing membaca penjelasan gue di atas? Well, honestly, this movie is not for the weak minded. Gue pun cukup pusing dibuatnya. Tapi bila kalian menonton dengan seksama, film ini memberikan penjelasan yang sangat mudah dicerna dengan mengumpamakan sebuah istilah ekonomi menjadi sesuatu yang dekat dengan kehidupan kita sehari-hari. Bahkan Selena Gomez nongol jadi cameo di sini untuk memberi penjelasan loh. How cute is that!

In conclusion: film ini layak banget ditonton untuk kalian yang ingin menambah pengetahuan tentang ekonomi. Seriously, dengan menonton film ini pandangan gue terhadap uang sudah pasti berubah. Gue jadi sadar betapa gampangnya uang menghilang dalam satu kedipan mata saja. Betapa abstraknya uang itu. Dan betapa sia-sianya untuk mendasarkan hidup gue di atas uang.

Money can buy anything. But money is not everything. Because you will never know when your money will become nothing.

Menurut gue, uang itu enggak ada bedanya dengan komoditas. Dia adalah sesuatu yang bisa diperjualbelikan. Ya, uang memang merepresentasikan sebuah nilai. Tapi apakah nilai sebuah barang memang layak ditukarkan dengan harga sedemikian rupa, itu kembali kepada persepsi dan kebijaksanaan kita lagi sebagai manusia.

So, even though this movie is tough, my advice is: swallow it! This movie will teach you a lot! It’s time to start watching movie that is not only entertaining but also sharpening your brain after all. 😎

 

Spread love, not hatred…

hiLda

 

 

 

2 Comments Add yours

  1. Roy kurniawan says:

    Dut, waktu itu indonesia ga kena krisis subprime karena memang sekuritisasi aset belum jadi instrumen umum untuk investasi. Selain itu lembaga rating macem pefindo di indonesia relatif independen dibanding s&p dan moody..
    Beberapa keanehan dalam filem ini antara lain mengenai skema credit default swap, bagian ini agak janggal karena umumnya bank itu cuma ada interest swap dan currency swap… hemm

    Like

    1. hiLda says:

      Wuidih… Jadi maksudnya info yang di film salah kong? Atau mungkin faktanya ditutup-tutupin kali, makanya ga ada yang tahu ttg CDS..

      Like

Leave a comment